Buka Akses Ekspor Langsung, NTT Butuh Investor

"Bukan hal yang mustahil jika kita ingin membuka akses ekspor secara langsung dari NTT, beberapa kendala yang dihadapi saat ini InsyaAllah bisa dicarikan solusinya salah satunya dengan mengundang investor," tutur SYL.
Kedua, di Kupang tidak tersedia kontainer khusus jalur internasional, sehingga komoditas ekspor asal NTT harus transit di Surabaya agar dapat berganti kontainer khusus jalur internasional. Sementara jika eksportir mendatangkan kontainer khusus ini, tidak menutup biaya pengirimannya.
"Penguatan di sektor investasi dan meningkatkan ekspor merupakan program Presiden Jokowi, jadi harus kita jalankan bersama agar pembangunan pertanian di NTT juga dapat meningkat dengan tajam. Kebijakan ini tentu juga dapat mendongkrak ekspor komoditas pertanian asal NTT tiga kali lipat," tambah SYL.
Berdasarkan data dari sistem automasi perkarantinaan, ada 8 komoditas potensi ekspor asal NTT yang selama ini dikeluarkan melalui Surabaya, yaitu kopra, asam, kemiri, mete, vanili, biji gowang, SBW dan biji kakao. "Sbenarnya tujuan 8 komoditas potensi ekspor ini adalah, China, Bangladesh dan India. Potensi ekspor yang tercatat ditahun 2019 ini mencapai Rp. 6477,78 M naik 21%dibanding tahun 2018 yang hanya mencapai Rp. 534 M," terang Jamil.
Secara geografis provinsi Nusa Tenggara Timur dan Timor Leste masih berada dalam pulau yang sama. Penduduknya pun masih memiliki rumpun yang sama. Hal ini merupakan potensi tersendiri bagi komoditas pertanian asal NTT untuk dapat masuk dan menjadi pemasok bahan pangan masyarakat Timor Leste.
Jamil juga menjelaskan bahwa data IQFAST wilayah kerja Karantina Pertanian Kupang mencatat ditahun 2019, kebutuhan pangan masyarakat Timor Leste yang didatangkan dari NTT adalah kedelai, kacang tanah, kacang hijau, jagung, beras mencapai 10 ton. Bawang merah, bombai, bawang putih, buah dan sayuran segar yang mencapai 124 ton. Ditambah lada, ketumbar, pinang, sirih sebanyak 10 ton
Senada dengan Mentan SYL, Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat menydari potensi ekspor komoditas pertanian NTT sangat besar. Pihaknya akan melakukan trobosan agar komoditas pertanian di wilayah kerjanya tidak hanya dapat di ekspor langsung ke NTT tapi juga dapat ekspor langsung ke mancanegara.
"Selain mengawal agar program GRATIEKS (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) tercapai, saya berpesan kepada teman-teman karantina pertanian jangan lengah menjaga pintu-pintu perbatasan. Pastikan tidak ada hama penyakit hewan maupun tumbuhan yang keluar dan masuk ke Indonesia kemudian menyebar dan dapat mengancam merugikan petani kita," pungkas SYL.